Jepang adalah sebuah negara kepulauan di asia timur letaknya di ujung barat samudra pasifik.Jepang adalah negara termaju se-Asia.Karena kemajuannya jepang menjalin hubungan erat dengan negri PAMAN SAM (Amerika).

Jepang juga adalah negara terpintar didunia karena jepang selalu membuat inovasi-inovasi baru dalam segala bidang,salah satunya dibidang teknologi.

Kemajuan teknologi di bumi ini sangat berpengaruh dengan kemajuan teknologi Jepang karena,hanpir semua teknologi di bumi ini berasal dari jepang.

Ingin tahu lebih jauh mengenai jepang terus jelajahi Blog ini.....!


Glitter Words

Masakan dan makanan Jepang tidak selalu harus berupa "makanan yang sudah dimakan orang Jepang secara turun temurun." Makanan orang Jepang berbeda-beda menurut zaman, tingkat sosial, dan daerah tempat tinggal. Cara memasak masakan Jepang banyak meminjam cara memasak dari negara-negara Asia Timur dan negara-negara Barat. Di zaman sekarang, definisi makanan Jepang adalah semua makanan yang dimakan orang Jepang dan makanan tersebut bukan merupakan masakan asal negara lain.

Dalam arti sempit, masakan Jepang mengacu pada berbagai berbagai jenis makanan yang khas Jepang. Makanan yang sudah sejak lama dan secara turun temurun dimakan orang Jepang, tapi tidak khas Jepang tidak bisa disebut makanan Jepang. Makanan seperti atau nikujaga merupakan contoh makanan Jepang karena menggunakan bumbu khas Jepang seperti shōyu, dashi dan mirin. Makanan yang dijual rumah makan Jepang seperti penjual soba dan warung makan kappō juga disebut makanan Jepang. Makanan yang mengandung daging sapi sering dianggap bukan masakan Jepang karena kebiasaan makan daging baru dimulai sejak Restorasi Meiji sekitar 130 tahun lalu. Menurut orang di luar Jepang, berbagai masakan dari daging sapi seperti sukiyaki dan gyudon juga termasuk makanan Jepang. Dalam arti luas, bila masakan yang dibuat dari bahan makanan yang baru dikenal orang Jepang ikut digolongkan sebagai makanan Jepang, maka definisi masakan Jepang adalah makanan yang dimasak dengan bumbu khas Jepang.

Masakan Jepang sering merupakan perpaduan dari berbagai bahan makanan dan masakan dari berbagai negara. Parutan lobak yang dicampur saus sewaktu memakan bistik atau hamburg steak, dan salad dengan dressing parutan lobak merupakan contoh perpaduan makanan Barat dengan penyedap khas Jepang. Saus spaghetti yang dicampur mentaiko, tarako, natto, daun shiso atau umeboshi merupakan contoh makanan Barat yang dinikmati bersama bahan makanan yang memiliki rasa yang sudah akrab dengan lidah orang Jepang. Bistik dengan parutan lobak sebenarnya tidak dapat disebut sebagai makanan Jepang melainkan bistik ala Jepang (wafū steak).

Berikut adalah contoh-contoh masakan Jepang:

# Sushi

# tempura

# sukiyaki

# Onigiri

# Mie Ramen



SUSHI





Sushi adalah makanan Jepang yang terdiri dari nasi yang dibentuk bersama lauk (neta) berupa makanan laut , daging, sayuran mentah atau sudah dimasak. Nasi sushi mempunyai rasa masam yang lembut karena dibumbui campuran cuka beras, garam, dan gula.

Asal-usul kata sushi adalah kata sifat untuk rasa masam yang ditulis dengan huruf kanji sushi. Pada awalnya, sushi yang ditulis dengan huruf kanji merupakan istilah untuk salah satu jenis pengawetan ikan disebut gyoshō yang membaluri ikan dengan , bubuk ragi (koji) atau ampas sake (kasu). Penulisan sushi menggunakan huruf kanji yang dimulai pada zaman Edo periode pertengahan merupakan cara penulisan ateji (menulis dengan huruf kanji lain yang berbunyi yang sama.



TEMPURA






Tempura adalah makanan Jepang berupa makanan laut, sayur-sayuran, atau tanaman liar yang dicelup ke dalam adonan berupa tepung terigu dan kuning telur yang diencerkan dengan air bersuhu dingin lalu digoreng dengan minyak goreng yang banyak hingga berwarna kuning muda.

Tempura juga berarti cara menggoreng yang berbeda dengan furai (istilah bahasa Jepang untuk deep fry). Bahan makanan yang digoreng secara tempura dicelup ke dalam adonan tempura, sedangkan bahan makanan yang digoreng secara deep fry dibungkus secara berurutan dengan tepung terigu, kocokan telur, dan tepung panir.

Minyak goreng yang digunakan untuk menggoreng tempura sebaiknya yang bersih dan belum digunakan untuk menggoreng bahan makanan lain. Di restoran kelas atas yang menyediakan menu tempura, campuran minyak kapas sering dipakai untuk menggoreng tempura. Minyak bunga Camellia yang digunakan pegulat Sumo sebagai minyak rambut juga digunakan di beberapa restoran mahal untuk menggoreng tempura.



SUKIYAKI





Sukiyaki adalah irisan tipis daging sapi, sayur-sayuran, dan tahu di dalam panci besi yang dimasak di atas meja makan dengan cara direbus. Sukiyaki dimakan dengan mencelup irisan daging ke dalam kocokan telur ayam.

Sayur-sayuran untuk Sukiyaki misalnya bawang bombay, daun bawang, sawi putih, shungiku (nama daun dari pohon keluarga seruni), jamur shiitake, dan jamur enoki. Sebagai pelengkap ditambahkan ito konnyaku atau shirataki yang berbentuk seperti soun berwarna bening atau sedikit abu-abu.



ONIGIRI




Onigiri adalah nama Jepang untuk makanan berupa nasi yang dipadatkan sewaktu masih hangat sehingga berbentuk segi tiga, bulat, atau seperti karung beras. Dikenal juga dengan nama lain Omusubi, istilah yang kabarnya dulu digunakan kalangan wanita di istana kaisar untuk menyebut Onigiri. Onigiri dimakan dengan tangan, tidak memakai sumpit.

MIE RAMEN




Ramen adalah masakan mi kuah Jepang yang berasal dari Cina. Orang Jepang juga menyebut ramen sebagai chuka soba (soba dari Cina) atau shina soba karena soba atau o-soba dalam bahasa Jepang sering juga berarti mi.

Rebusan mi hasil buatan tangan atau buatan mesin diceburkan ke dalam sebuah mangkuk berisi kuah yang dibuat dari berbagai jenis kaldu (umumnya dengan dasar kaldu babi). Pada umumnya chasiu, , dan irisan daun bawang ditambahkan di atas mi sebagai lauk atau penyedap.




Jepang merupakan salah satu negara termaju dalam berbagai bidang kehidupan: ekonomi, teknologi, ilmu pengetahuan, sosial, politik, dll. Kemajuan-kemajuan ini tentu berkaitan erat dengan kemajuan pendidikan.
Bagaimana sistem pendidikan di Jepang?

Sistem pendidikan di Jepang dibangun atas prinsip-prinsip:

* Legalisme
* Administrasi yang demokratis
* Netralitas
* Penyesuaian dan penetapan kondisi pendidikan
* Desentralisasi


Tujuan Pembelajaran


* Mengembangkan kepribadian secara penuh dengan
* Berupaya keras membangun manusia yang sehat pikiran dan badan,
* Yang mencintai kebenaran dan keadilan,
* Menghormati perseorangan,
* Menghargai kerja,
* Mempunyai rasa tanggungjawab yang dalam, dan
* emiliki semangat independen sebagai pembangun negara dan masyarakat yang damai.


Sistem administrasi pendidikan dibangun dalam empat tingkat: pusat, prefectural (antara propinsi dan kabupaten), municipal (antara kabupaten dan kecamatan), dan sekolah. Masing-masing tingkat administrasi pendidikan tersebut mempunyai peran dan kewenangan yang saling mengisi dan bersifat kerjasama. Disamping itu, terdapat asosiasi-asosiasi kepala sekolah, guru, murid, dan orang tua yang mendukung pengembangan sekolah.

Budaya Jepang mencakup interaksi antara budaya asli Jomon yang kokoh dengan pengaruh dari luar negeri yang menyusul. Mula-mula China dan Korea banyak membawa pengaruh, bermula dengan perkembangan budaya Yayoi sekitar 300 SM. Gabungan tradisi budaya Yunani dan India, mempengaruhi seni dan keagamaan Jepang sejak abad ke-6 Masehi, dilengkapi dengan pengenalan agama Buddha sekte Mahayana. Sejak abad ke-16, pengaruh Eropa menonjol, disusul dengan pengaruh Amerika Serikat yang mendominasi Jepang setelah berakhirnya Perang Dunia II.

Jepun turut mengembangkan budaya yang original dan unik, dalam seni (ikebana, origami, ukiyo-e), kerajinan tangan (pahatan, tembikar, persembahan (boneka bunraku, tarian tradisional, kabuki, noh, rakugo), dan tradisi (permainan Jepang, onsen, sento, upacara minum teh, taman Jepang), serta makanan Jepang.

Kini, Jepang merupakan salah sebuah pengekspor budaya pop yang terbesar. Anime, manga, mode, film, kesusasteraan, permainan video, dan musik Jepang menerima sambutan hangat di seluruh dunia, terutama di negara-negara Asia yang lain. Pemuda Jepang gemar menciptakan trend baru dan kegemaran mengikut gaya mereka mempengaruhi mode dan trend seluruh dunia. Pasaran muda-mudi yang amat cemerlang membawa ujian kepada barang-barang pengguna elektronik yang baru, di mana gaya dan fungsinya ditentukan oleh pengguna Jepang, sebelum dipertimbangkan untuk diedarkan ke seluruh dunia.

Baru-baru ini Jepang mula mengekspor satu lagi komoditas budaya yang bernilai: olahragawan. Popularitas pemain bisbol Jepang di Amerika Serikat meningkatkan kesadaran warga negara Barat tersebut terhadap segalanya mengenai Jepang.

Orang Jepang biasanya gemar memakan makanan tradisi mereka. Sebagian besar acara TV pada waktu petang dikhususkan pada penemuan dan penghasilan makanan tradisional yang bermutu. Makanan Jepang mencetak nama di seluruh dunia dengan sushi, yang biasanya dibuat dari pelbagai jenis ikan mentah yang digabungkan dengan nasi dan wasabi. Sushi memiliki banyak penggemar di seluruh dunia. Makanan Jepang bertumpu pada peralihan musim, dengan menghidangkan mi dingin dan sashimi pada musim panas, sedangkan ramen panas dan shabu-shabu pada musim dingin.

Kalau bicara tentang Budaya biasanya ada kaitannya dengan kesenian,Berikut adalah kesenian-kesenian Jepang:

* ORIGAMI

* IKEBANA
* UKIYO-E
* KABUKI
ORIGAMI




Origami adalah sebuah seni lipat yang berasal dari Jepang. Bahan yang digunakan adalah kertas atau kain yang biasanya berbentuk persegi. Sebuah hasil origami merupakan suatu hasil kerja tangan yang sangat teliti dan halus pada pandangan.

Origami merupakan satu kesenian melipat kertas yang dipercayai bermula semenjak kertas mula diperkenalkan pada abad pertama di pada tahun 105 oleh seorang Tiongkok dikasi yang bernama Ts’ai Lun.

Pembuatan kertas dari potongan kecil tumbuhan dan kain berkualitas rendah meningkatkan produksi kertas. Contoh-contoh awal origami yang berasal daripada Republik Rakyat Tiongkok adalah tongkang Tiongkok dan kotak.

Pada abad ke-6, cara pembuatan kertas kemudian dibawa ke Spanyol oleh orang-orang Arab. Pada tahun 610 di masa pemerintahan wanita Suiko (zaman Asuka), seorang biksu Buddha bernama Donchō (Dokyo) yang berasal dari Goguryeo (semenanjung Korea) datang ke Jepang memperkenalkan cara pembuatan kertas dan tinta.

Origami pun menjadi populer di kalangan orang Jepang sampai sekarang terutama dengan kertas lokal Jepang yang disebut Washi.


IKEBANA



Ikébana adalah seni merangkai bunga yang memanfaatkan berbagai jenis bunga, rumput-rumputan dan tanaman dengan tujuan untuk dinikmati keindahannya. Ikebana berasal dari Jepang tapi telah meluas ke seluruh dunia. Dalam bahasa Jepang, Ikebana juga dikenal dengan istilah kadō ( ka, bunga; do, jalan kehidupan) yang lebih menekankan pada aspek seni untuk mencapai kesempurnaan dalam merangkai bunga.

Di dalam Ikebana terdapat berbagai macam aliran yang masing-masing mempunyai cara tersendiri dalam merangkai berbagai jenis bunga. Aliran tertentu mengharuskan orang melihat rangkaian bunga tepat dari bagian depan, sedangkan aliran lain mengharuskan orang melihat rangkaian bunga yang berbentuk tiga dimensi sebagai benda dua dimensi saja.

Pada umumnya, bunga yang dirangkai dengan teknik merangkai dari Barat (flower arrangement) terlihat sama indahnya dari berbagai sudut pandang secara tiga dimensi dan tidak perlu harus dilihat dari bagian depan.

Berbeda dengan seni merangkai bunga dari Barat yang bersifat dekoratif, Ikebana berusaha menciptakan harmoni dalam bentuk linier, ritme dan warna. Ikebana tidak mementingkan keindahan bunga tapi pada aspek pengaturannya menurut garis linier. Bentuk-bentuk dalam Ikebana didasarkan tiga titik yang mewakili langit, dan bumi.


UKIYO-E



Ukiyo-e adalah sebutan untuk teknik cukil kayu yang berkembang di Jepang pada zaman Edo yang digunakan untuk menggandakan pemandangan, keadaan alam dan kehidupan sehari-hari di dalam masyarakat. Dalam bahasa Jepang, "ukiyo" berarti "zaman sekarang," sedangkan "e" berarti gambar atau lukisan.

Istilah ukiyo-e sekarang semata-mata digunakan untuk lukisan berwarna-warni (nishiki-e) yang dihasilkan teknik cukil kayu (woodprinting), tetapi sebenarnya di zaman dulu istilah ukiyo-e juga digunakan untuk lukisan asli yang digambar dengan menggunakan kuas.


KABUKI




Kabuki adalah seni teater tradisional khas Jepang. Aktor kabuki terkenal dengan kostum mewah dan tata rias wajah yang mencolok.

Kementrian pendidikan Jepang menetapkan kabuki sebagai warisan agung budaya nonbendawi. UNESCO juga telah menetapkan kabuki sebagai Karya Agung Warisan Budaya Lisan dan Nonbendawi Manusia.

Musik pengiring kabuki dibagi berdasarkan arah sumber suara. Musik yang dimainkan di sisi kanan panggung dari arah penonton disebut Gidayūbushi. Takemoto (Chobo) adalah sebutan untuk Gidayūbushi khusus untuk kabuki. Selain itu, musik yang dimainkan di sisi kiri panggung dari arah penonton disebut Geza ongaku, sedangkan musik yang dimainkan di atas panggung disebut Debayashi.



Tulisan bahasa Jepang berasal dari tulisan bahasa China yang diperkenalkan pada abad keempat Masehi. Sebelum ini, orang Jepang tidak mempunyai sistem penulisan sendiri.


Tulisan Jepang terbagi kepada tiga:

1.  Aksara Kanji

2.  Aksara Hiragana

3.  Aksara Katakana



1.  Aksara Kanji

      Secara resmi, aksara Tionghoa (Aksara Kanji) pertama kali dikenal di Jepang lewat barang-barang yang diimpor dari Tiongkok melalui Semenanjung Korea mulai abad ke-5 Masehi. Sejak itu pula, aksara Tionghoa banyak dipakai untuk menulis di Jepang, termasuk untuk prasasti dari batu dan barang-barang lain.

      Berikut Contoh dari aksara kanji:




2.  Aksara Hiragana

      Hiragana  adalah suatu cara penulisan bahasa Jepang dan mewakili sebutan sukukata. Pada masa silam, ia juga dikenali sebagai onna de atau 'tulisan wanita' karena biasa digunakan oleh kaum wanita. Kaum lelaki pada masa itu menulis menggunakan tulisan Kanji dan Katakana. Hiragana mula digunakan secara luas pada abad ke-10 Masehi.

      Berikut Contoh Aksara Hiragana:


3.  Aksara Katakana

      Katakana adalah salah satu daripada tiga cara penulisan bahasa Jepang. Katakana biasanya digunakan untuk menulis kata-kata yang berasal dari bahasa asing yang sudah diserap ke dalam bahasa Jepang,selain itu juga digunakan untuk menuliskan onomatope dan kata - kata asli bahasa Jepang, hal ini hanya bersifat penegasan saja.

      Berikut Contoh Aksara Katakana:


Sistem nama zaman atau nengō berasal dari sistem yang digunakan di Tiongkok sejak tahun 140 SM. Sistem nama zaman digunakan di Jepang setelah kaisar ke-36 yang bernama Kaisar Kōtoku naik tahta. Menurut literatur Nihon Shoki, nama zaman yang pertama disebut zaman Taika untuk menandai perubahan politik besar-besaran yang mengikuti Reformasi Taika tahun 645.

Menurut literatur Shoku Nihongi, nama zaman digunakan pertama kali di tahun ke-5 masa pemerintahan Kaisar Mommu yang menyebut masa pemerintahan sebagai zaman Taihō. Sebelum zaman Taihō juga dikenal beberapa shinengō yang hanya dipakai di kalangan terbatas. Pada catatan sejarah pembangunan kuil dipakai istilah zaman Hakuhō yang menunjuk pada periode tahun 673-686 ketika nama zaman yang resmi tidak ada. Zaman Hōkō merupakan istilah yang dipakai pengikut Pangeran Shotoku untuk menyebut masa pemerintahan Kaisar Suiko.

Penggunaan nama zaman sempat terputus di paruh kedua abad ke-17 dan baru dimulai kembali di tahun 701 dengan Taihō.


Nama zaman pertanda sejarah

Sebelum zaman Meiji, nama zaman ditentukan oleh pejabat istana dan sering diubah sesuai dengan perkembangan keadaan. Nama zaman yang baru biasanya diumumkan pada tahun yang sama atau tahun berikutnya setelah kaisar baru naik tahta. Selain pergantian kaisar, nama zaman baru diumumkan setiap awal periode 60 tahunan (tahun pertama dan tahun ke-58) karena dianggap sebagai angka keberuntungan menurut astrologi Tiongkok. Nama zaman juga diperbarui jika terjadi peristiwa penting atau bencana alam berkepanjangan.

Nama zaman sering menunjukkan keadaan dalam negeri Jepang pada masa itu. Wadō diambil sebagai nama zaman karena pada masa itu ditemukan deposit tembaga dalam jumlah besar di Jepang. Filsafat Konfusianisme juga sering digunakan sebagai nama zaman, misalnya zaman Daidō , Kōnin dan Tenchō .

Nama zaman biasanya ditulis menggunakan dua aksara Kanji, kecuali di zaman Nara yang menggunakan 4 aksara kanji karena mengikuti kebiasaan di Tiongkok. Masa pemerintahan Kaisar Kōken (749-758) menggunakan nama zaman dengan 4 aksara kanji: Tempyō kampō , Tempyō shōhō dan Tempyō hōji .

Di Jepang sampai sekarang dikenal sejumlah 247 nama zaman, tetapi aksara kanji yang digunakan untuk menulis nama zaman hanya berjumlah 72 aksara, di antaranya sejumlah 30 aksara hanya pernah digunakan sekali.

Di zaman Namboku-cho terdapat dua sistem nama zaman yang berbeda: nama zaman yang digunakan Istana Utara dan nama zaman yang digunakan Istana Selatan.


Pergantian nama zaman

Sebelum zaman Meiji, nama zaman yang baru berlaku surut ke belakang untuk tahun yang sedang berlangsung. Setiap kali ada pengumuman nama zaman yang baru (walaupun diumumkan di pertengahan tahun), nama zaman yang baru diumumkan dinyatakan berlaku sejak hari pertama awal tahun yang sedang berjalan.

Sejak zaman Meiji, penamaan zaman yang baru selalu dimulai pada hari pengumuman dan tidak berlaku surut ke belakang. Pada tanggal 7 Januari 1989 sewaktu diumumkan nama zaman yang baru, Heisei tahun ke-1 dimulai pada hari berikutnya tanggal 8 Januari 1989.

Sejak Kaisar Meiji naik tahta, nama zaman hanya diumumkan sekali saja sepanjang masa pemerintahan kaisar. Kebijakan ini disebut undang-undang satu kaisar satu nama zaman.

Di zaman sekarang, penamaan zaman ditetapkan dalam Undang-undang Gengō tahun 1979. Dokumen resmi terbitan pemerintah Jepang selalu menggunakan nama zaman dan bukan tahun Gregorian. Perangkat lunak perkantoran versi bahasa Jepang juga umumnya memiliki fasilitas perhitungan tahun dengan nama zaman.

Di zaman modern, tahun pertama kaisar bertahta disebut gannen yang dimulai segera setelah kaisar naik tahta. Tahun gannen selalu berakhir pada tanggal 31 Desember menurut kalender Gregorian. Tahun berikutnya disebut tahun ke-2 yang dimulai tanggal 1 Januari menurut kalender Gregorian.

Zaman Meiji diumumkan tahun 1868 dan berlangsung hingga Kaisar Meiji wafat di tahun 1921. Zaman Taishō berlangsung hingga pengumuman nama zaman baru Shōwa pada tanggal 25 Desember 1926. Tahun awal (gannen) zaman Showa hanya berlangsung beberapa hari di akhir bulan Desember 1926. Tahun 1989 disebut sebagai tahun Shōwa 64 atau Heisei Gannen , karena tahun Shōwa 64 berakhir pada tanggal 7 Januari 1989.

Setelah kaisar wafat, nama kaisar boleh disebut dengan nama zaman yang menandai masa pemerintahan. Kaisar Hirohito juga dikenal sebagai Kaisar Shōwa.

Di Jepang, kaisar yang sedang bertahta tidak pernah disebut dengan nama dan tidak pernah disebut menggunakan nama zaman. Kaisar Jepang yang sedang bertahta selalu disebut sebagai Tennō Heika

Translator

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
by : Zawz